Kumpulan Dunia Pendidikan Anak Aceh

Minggu, 11 Oktober 2015

TUJUAN HIDUP MANUSIA

BAB II
PEMBAHASAN

Hakikat kehidupan manusia adalah menuju kematian,suka tidak suka,mau tidak mau,manusia pasti akan mengalami yang namanya mati. Sesungguhnya kita datang kedunia ini bukanlah atas kehendak kita,manusia datang kedunia,bukanlah atas kehendak manusia itu sendiri,tetapi manusia datang kedunia atas kehendak Allah Swt. Kattasoff (2002:281). Oleh karena itu, dalam menjalani kehidupan, manusia tidak boleh menyia-nyiakan masa hidupnya untuk berbuat kebajikan.

Pada hakikatnya tujuan manusia dalam menjalankan kehidupannya mencapai perjumpaan kembali dengan Penciptanya. Perjumpaan kembali tersebut seperti kembalinya air hujan kelaut. Kembalinya manusia sesuai dengan asalnya sebagaimana dalam dimensi manusia yang berasal dari Pencipta maka ia kembali kepada Tuhan sesuai dengan bentuknya misalkan dalam bentuk imateri maka kembali kepada pencinta dalam bentuk imateri. sedangkan unsur materi yang berada dalam diri manusia akan kembali kepada materi yang membentuk jasad manusia.

Adapun tujuan hidup manusia dijelaskan dalam:
1.QS. Adzdzariyat :56
Yang artinya:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”

Beribadah (worship) kepada ALLAH diartikan menyembah(shalat) kepada ALLAH, berpuasa, naik haji, berbuat kebaikan-kebaikan dll.Kalau sudah menjalankan rukun islam ini(ritual), maka mereka sudah merasa beragama dengan benar.
Sesungguhnya bukanlah demikian menurut ALLAH. Penjelasan seperti diatas itu belumlah sempurna, sehingga hasilnya pun juga tidak sempurna. Seperti kita lihat masarakat islam sekarang ini yang masih terbelakang.
Beribadah kepada ALLAH bukanlah menyembah ALLAH saja, bukan menjalankan rukun islam yang lima saja, dan berbuat kebajikan saja, tetapi maknanya jauh dari itu.
Kalau diartikan seperti diatas ini,maka kita lihat hasilnya adalah masarakat yang tidak produktif alias miskin.Sangat menyedihkan bukan? Beribadah kepada ALLAH SWT artinya mengabdi atau bekerja untuk ALLAH dengan sungguh-sungguh.

ALLAH adalah Raja di Raja di bumi dan dilangit ini. Sebagai hamba2 atau pekerja2 (kariawan2) ALLAH,maka manusia seharusnya patuh dan taat mengikuti semua peraturan-peraturan ALLAH bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berkerja di dunia ini.
Semua peraturan-peraturan ALLAH itu tertulis dalam kitab-kitab sucinya; Taurat,injil dan AL Quran. Al Quran adalah buku pedoman hidup manusia yang terakir, dan sempurna.
Kita sudahtahu apa tujuan hidup kita yaitu mengabdi atau bekerja untuk ALLAH.
Menurut Prof Muchsin An Syadeli, Asbabun Nuzul surat Adz-Dzâriyât ayat 56 tersebut di atas berkaitan dengan kewajiban manusia sebagai hamba Allah untuk selalu beribadah kepada-Nya sesuai dengan kemampuannya.
Jadi, diciptakannya manusia di dunia ini adalah sebagai hamba Allah yang bertugas untuk senantiasa beribadah kepada-Nya.
Sebagai hamba Allah, manusia diwajibkan beribadah kepada penciptanya, dalam arti selalu tunduk dan taat perintah-Nya guna mengesakan dan mengenal-Nya sesuai dengan petunjuk yang telah diberikannya.
Syekh Muhammad Abduh menginterpretasikan kata liya’budûn dalam surat Adz-Dzâriyât ayat 56 di atas sebagai rasa ketaatan dengan penuh kemerdekaan, dan setiap ungkapan yang menggambarkan makna secara sempurna. Selanjutnya Abduh menegaskan bahwa ibadah pada hakikatnya adalah sikap tunduk semata-mata untuk mengagungkan Dzat      yang disembahnya, tanpa mengetahui dari mana sumbernya dan kepercayaan terhadap kekuasaan yang terdapat di dalamnya tidak dapat dijangkau oleh pemahaman dan hakikatnya. Pengertian di atas menunjukkan bahwa ibadah bukan berarti seseorang yang sangat rindu ingin mengagungkan dan mematuhi kekasihnya, sehingga kemauan          dirinya menyatu dengan kehendaknya.

Sedangkan Abul A’la Al-Maududi menyatakati bahwa ibadah dari akar kata ‘aabd yang artinya pelayan dan budak. Jadi, hakikat ibadah adalah penghambaan dan perbudakan, sedangkan dalam arti terminologinya adalah usaha mengikuti hukum-hukum dan aturan-aturan Allah dalam menjalankan kehidupan yang sesuai dengan perintah-perintah-Nya dari   mulai akil baligh sampai meninggal dunia. Indikasi ibadah adalah  kesetiaan, kepatuhan, dan penghormatan, serta penghargaan kepada Allah Swt yang dilakukan tanpa adanya batasan waktu serta bentuk khas tertentu.
Ibadah mempunyai dua pengertian, yaitu pengertian khusus dan pengertian umum. Dalam pengertian khusus, ibadah adalah melaksanakan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara hamba dan Tuhannya yang tatacaranya telah diatur secara terperinci di  dalam AI-Qur’an dan As-Sunnah, sedangkan ibadah dalam arti umum adalah aktivitas yang titik tolaknya ikhlas dan ditujukan untuk mencapai  ridla Allah berupa amal shaleh.

            Dalam prakteknya, ibadah dapat digolongkan ke dalam ibadah person, ibadah  antarperson, dan ibadah socialIbadah personmaksudnya adalah pelaksanaan suatu aktivitas yang tidak memerlukan keterlibatan orang lain, melainkan semata-mata bergantung pada  kesediaan pihak yang bersangkutan sebagai hamba Allah yang otonomi. Beberapa hal yang masuk dalam kategori ibadah person ini adalah amaliah keagamaan yang bersifat ritual seperti shalat, puasa, dan  sebagainya.
Sedangkan ibadah antarperson maksudnya adalah amaliah yang pelaksanaannya bergantung pada prakarsa pihak yang bersangkutan selaku hamba Allah secara otonomi, tetapi dalam prakarsa pihak lain  sebagai hamba Allah yang juga otonomi. lbadah kategori ini harus  mengikuti aturan subjektif yang berdimensi person juga aturan objektif   yang berdimensi sosial, misalnya pernikahan yang hanya terdapat prakarsa bebas dari pihak laki-laki secara mutlak, tetapi tanpa prakarsa  yang sama dari pihak mempelai wanita tidaklah dapat dilaksanakan.
Adapun ibadah sosial maksudnya adalah kegiatan interaktif antar masing-masing individu dengan pihak lain yang dibangun dengan kesadaran diri sebagai hamba Allah. Bentuk ibadah sosial ini diantaranya adalah hubungan ekonomi, politik, sosial, budaya, keamanan, dan sebagainya, baik berlevel regional, nasional maupun internasional.
Jadi, tujuan hidup manusia di dunia. ini adalah untuk beribadah  kepada Allah Swt dalam berbagai aspeknya. Ibadah dalam artian menghambakan dirinya kepada peraturan-peraturan yang dibuat oleh Allah Swt untuk kepentingan manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
3.QS. Albaqoroh : 207
š”Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”.
Secara redaksionalpun, maksud dari ayat ini pun jelas, bahwa manusia patut menghambakan dirinya kepada Alloh, untuk mencari keridhaan-Nya.
4.QS. Albaqoroh:209
“Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, Maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Ayat ini dengan jelas, bagai mana alloh telah menunjukkan bahwa barang siapa yang berusaha bangkit dengan bertaubat dari ketergelinciiaran, maka ia akan mendapat rahmat Alloh, seperti Nabi Adam yang pernah mengalami hal ini.

A.Hidup Yang Baik/Utama
Untuk menemukan makna hidup yang baik, maka kita perlu merujuk ke rujukan yang dijamin kebenarannya yang tiada lain adalah Al Quran yang merupakan firman Allah Yang Menghidupkan semua manusia. Tentu saja, Allah swt. Yang paling mengetahui tentang hidup kita termasuk makna hidup kita.
Bolehkan kita mencari makna hidup dibawah bimbingan motivator? Tentu saja boleh, jika motivator tersebut merujuk pula kepada Al Quran dan hadits. Jika rujukannya bukan Al Quran dan Hadits, maka kita perlu memikirkannya lagi.
Adakah kebenaran universal? Ya, tentu saja. Kebenaran universal itu Al Quran sendiri. Hanya saja, ada orang-orang yang tidak mau mengikuti kebenaran Al Quran sehingga membuat “kebenaran baru” yang mereka terima. Ini masalah iman, perbedaan antara orang yang beriman dan tidak. Jika Anda orang yang beriman, tentu Anda akan menerima dengan sepenuh hati bahwa Al Quran adalah sumber kebenaran sejati, bukan yang lain.
Untuk itu, dalam mencari makna hidup, kita harus bertanya: “apa itu hidup menurut Al Quran?”. Silahkan baca dan gali Al Quran. Silahkan meminta bimbingan ulama yang memahami tafsir Al Quran. Silahkan baca tafsir-tafsir Al Quran yang ditulis oleh ulama terpercaya.
Lalu Apa Makna Hidup Menurut Al Quran?
Sekali lagi, Anda bisa mendalami Al Quran untuk menemukan makna hidup yang sebenarnya. Berikut adalah beberapa pemahaman inti tentang makna hidup menurut Al Quran.
1.Hidup Adalah Ibadah.
Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita.
Allah berfirman dalam:
(QS Adz Dzaariyaat:56)
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”

2. Hidup Adalah Ujian.
Allah berfirman dalam:
 (QS Al Mulk:67)
(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Allah akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al Baqarah [2]:155-156 sbb,
dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.”
3.Kehidupan di Akhirat Lebih Baik dibanding Kehidupan di Dunia.
Allah berfirman dalam:
(QS Ali ‘Imran:3)                             
 “ dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).“
Allah berfirman dalam :
(QS Adh Dhuha:93)
Dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
4.Hidup Adalah Sementara.
Allah berfirman dalam:
(QS Al Mu’min:40)
Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal”.
(QS Al Anbiyaa:21)
 “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.“

Agar Hidup Lebih Baik dan utama
Setelah Anda memahami makna hidup, maka langkah selanjutnya ialah menyelaraskan hidup dengan makna hidup tersebut. Inilah yang akan menjadikan hidup kita lebih bermakna. Jika kita salah memaknai hidup, maka apa makna yang bisa kita dapatkan dari hidup ini?
Menyelaraskan hidup dengan makna hidup diatas diantaranya dengan cara:
Jika hidup itu adalah ibadah, maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah. Caranya ialah pertama selalu meniatkan aktivitas kita untuk ibadah serta memperbaharuinya setiap saat karena bisa berubah. Kedua, pastikan apa yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan (ibadah mahdhah) dan tidak dilarang oleh syariat (ghair mahdhah).
Jika hidup itu adalah ujian, maka tidak ada cara lain menyelaraskan hidup kita, yaitu menjalani hidup dengan penuh kesabaran.
Jika kehidupan akhirat itu lebih baik, maka kita harus memprioritaskan kehidupan akhirat. Bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia, tetapi menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal menuju akhirat.
Jika hidup ini adalah sementara, maka perlu kesungguhan (ihsan) dalam beramal. Tidak ada lagi santai, mengandai-ngandai, panjangan angan-angan apalagi malas karena kita tidak hidup ini tidak selamanya. Bergeraklah sekarang, bertindaklah sekarang, dan berlomba-lombalah dalam kebaikan.
Seungguhnya, apa yang ada dalam Al Quran, tidak diragukan kebenarannya, jika ada kesalahan itu datang dari kesalahan saya pribadi. Mudah-mudahan usaha kita memahami makna hidup menjadikan hidup kita lebih bermakna.

Berikut adalah kata-kata motivasi yang saya ambil dari berbagai sumber:
1.      Hasil dari kerja adalah uang. Hasil dari uang adalah lebih banyak uang. Hasil dari lebih banyak uang adalah kompetisi yang ganas, dan hasil dari kompetisi yang ganas adalah dunia yang kita diami ini.
2.      Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya, jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.
3.      Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu. 
4.      Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. - Mahatma Gandhi -
5.      Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang. ~ Einstein ~
6.      Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. ~ Khalifah ‘Ali ~ 
7.      Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung.
8.      Jangan menunda pekerjaan sampai besok kalau bisa dikerjakan hari ini. (Inspiring word yang sering disampaikan Pendiri YAPMA. Alm A. Cecep Asaad Lantara).
9.      Kemarin adalah sejarah, besok adalah sebuah misteri dan hari ini adalah sebuah hadiah (Inspiring word yang dikutip dari master Oogway - film Kung fu Panda)
10.  Janganlah anda menjadi buih yang pecah apabila melanda pantai, tetapi jadilah angin yang sanggup melahirkan gelombang
11.  Anda tidak selalu dapat mengubah orang lain, tetapi anda dapat mengubah bagaimana anda menanggapi mereka. 
12.  Kita tidak harus mengorbankan harga diri agar disukai orang lain. 
13.  Kehidupan adalah berkah, karenanya nikmatilah. Jangan menyesal masa lalu dan takut akan masa depan.
14.  Peduli pada orang lain dimulai dengan peduli pada diri sendiri.
15.  Percaya diri adalah rahasia pertama sebuah kesuksesan (Ralph Waldo Emerson)
16.  Persahabatan itu seperti tangan dengan Mata. Saat tangan terluka, Mata menangis. Saat Mata menangis, tangan menghapusnya..
17.  Ukurlah kemampuan diri, karena makan berlebih akan muntah, dan memikul melebihi kekuatan akan patah.
18.  Diam lebih baik daripada berdebat dengan orangorang bodoh. -Abu ‘Ali bin Miskawa’ih-
19.  Senyum adalah jarak yang terdekat antara dua manusia .
20.  Kepemimpinan adalah mengerjakan sesuatu yang benar ketika tidak ada orang yang melihat (George Van Valkenburg).
21.  Hanya orang yang berada dalam kebenaranlah orang yang bebas.
22.  Tiada mungkin kemuliaan diraih dengan kesombongan. Kemuliaan diraih justru dengan ketundukkan & kerendahan hati.
23.  Kuasai rasa takut dan rebut peluang yang ada.
24.  Setiap pengalaman pahit akan menghasilkan ketabahan yang akan menutupi kelemahan kita.
25.  Tantangan kepemimpinan adalah menjadi baik hati bukan lemah, rendah hati bukan pemalu.

Dari 25 kalimat diatas saya paling menyukai  dan setuju dengan kalimat yang berada di nomer 12 tentunya juga melihat dari situasi dan kondisi masalah tersebut, bagaimana dengan anda?

B.Cara Menjalani Hidup Untuk Mendapatkan Tujuan Hidup Yang Baik
·         Jalani hidup ini dengan penuh harapan, walau hidup tak selalu bahagia.
·         Berilah senyuman, walau hati tak lagi mampu untuk bertahan.
·         Belajarlah memaafkan, walau dirimu sudah sangat terluka.
·         Dalam hidup ini, kadang yang engkau rencanakan berjalan tidak seperti apa yang kau harapkan.
·         Kehidupan mengajarkan bagaimana engkau membuat semua kejadian menjadi kebaikan, bukan kesedihan.
·         Saat tekanan datang, katakan dlm hatimu, “setelah ini, aku bisa lebih baik lagi.”
·         Setiap masalah dalam hidup ini semata-mata untuk membentukmu menjadi lebih tangguh dan bijaksana.
·         Berani mati tidaklah luar biasa, namun berani tetap hidup pada saat tidak memiliki apa-apa lagi, itu barulah luar biasa!
·         Hidup itu indah, masih banyak lagi hal luar biasa yang belum engkau temukan.
·         Jangan memandang rendah dan remeh orang lain hanya karena ia tak lebih pintar, tak lebih kaya, tak lebih beruntung dan tak mempunyai kedudukan seperti engkau.
·         Kadangkala di mata TUHAN, batubara yang legam terlihat lebih berkilau dibanding dengan permata yang mahal.
·         Hidup cuma sekedar “mampir minum”. Seperti pengembara di perjalanan panjang, ia akan berhenti sejenak untuk minum, lalu melanjutkan kembali perjalanannya.
·         Hidup adalah sebuah proses waktu. Pemilik kehidupan selalu silih berganti.
·         Gunakan waktu hidupmu dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada yang menjamin bahwa setiap orang bisa hidup lebih lama lagi di dunia.
·         Selalulah bersyukur dengan semua apa yang kita peroleh setiap harinya.
Kita memang sering terjebak dengan bermacam kesibukan dan tak sempat menikmati kehidupan ini atau menjadikannya lebih berarti. Sehingga hidup ini serasa melelahkan. Untuk itu saya menulis sebuah buku yang membahas solusi mempermudah kehidupan, berjudul Simplify Your Life With Zen. Tidak saya sangka, para pembaca menyambut hangat kehadiran buku tersebut. 
Kemudian muncul banyak pertanyaan. Intinya mereka menanyakan apakah mungkin kita menjalani kehidupan dengan mudah di jaman yang serba sulit ini? Jawabnya kita sangat mungkin menjalani hidup dengan mudah, asalkan kita memahami dan mengerti caranya.
Langkah pertama untuk menjalani kehidupan dengan mudah adalah sesering mungkin bersyukur kepada Tuhan YME atas segala karunia yang sedang kita nikmati saat ini. Jangan selalu berkeluh-kesah tentang apa-apa yang tidak kita miliki. Banyak bersyukur kepada Tuhan YME akan membantu kita mendapatkan optimisme dan semangat untuk menjangkau impian yang belum berhasil kita wujudkan. 

Rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah sumber aura positif yang akan tercermin dalam sikap dan kalimat-kalimat kita. Aura positif tersebut merupakan magnet yang akan menarik segala sesuatu yang positif pula. Sehingga hal itu akan sangat mempengaruhi tingkat mudah dan tidaknya kita menjalani kehidupan ini. 

Langkah kedua yang dapat memudahkan kita dalam menjalani kehidupan ini adalah tidak memaksakan diri seperti orang lain. Berbesarlah hati menerima bagaimanapun kondisi kita dengan segala tanggung jawab yang harus kita jalankan. Itu bukan berarti kita tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik, melainkan agar kita lebih mudah memfokuskan diri hanya untuk menunaikan tanggung jawab sebaik mungkin agar dapat menuai hasil semaksimal mungkin. 

Sementara itu, sebagai manusia yang tak lepas dari kesalahan dan kekurangan, dalam kehidupan sehari-hari sering pula terbersit pikiran negatif. Jika hal itu terjadi, segeralah mengenyahkan pikiran negatif yang terlintas di dalam benak kita, agar kita senantiasa melihat sisi positif atau manfaat dibalik kejadian atau situasi yang sedang kita hadapi. Karena pikiran negatif itu hanya akan membebani langkah kita dalam menjalani kehidupan ini. 

Kemudian belajarlah untuk ikhlas melepaskan apa yang sudah pernah kita miliki, setelah kita puas berupaya maksimal. Hidup akan terasa lebih ringan jika kita menerima penurunan kondisi fisik akibat bertambahnya usia, penurunan omset bisnis akibat berbagai gejolak krisis, berkurangnya respon dari orang lain karena sudah memasuki masa pensiun, dan lain sebagainya. Hiduplah dalam realitas diri kita dengan lapang dada, dan jangan menganggapnya sebagai coban hidup yang berat. Dengan cara itu, hidup kita akan terasa lebih ringan dijalani. 

Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang abadi, kecuali perubahan itu sendiri. Sehingga kita harus mempunyai kemauan untuk terus belajar banyak hal melalui berbagai cara, misalnya lewat internet, orang lain, seminar, buku dan lain sebagainya. Jika kita mempunyai ilmu atau wawasan yang lebih luas, maka sikap kita akan lebih terbuka dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan. Sehingga kita tak hanya mudah menjalani kehidupan, melainkan menjadikan segala sesuatu dalam kehidupan kita menjadi jauh lebih baik. 

Faktor lain yang dapat meringankan langkah kita dalam menjalani kehidupan ini adalah memiliki hubungan sosial yang baik dan luas. Bahkan dikatakan bahwa dalam jaringan sosial yang baik dan luas tersimpan berbagai peluang yang menguntungkan dan memungkinkan kita untuk mewujudkan bermacam impian. Sehingga langkah lain yang harus kita tempuh agar lebih mudah menjalani kehidupan ini adalah menciptakan hubungan sosial yang baik dengan siapa pun dan tanpa tendensi apa pun. 

Sementara itu, luangkan waktu untuk bersama dan memberikan perhatian kepada orang-orang tercinta. Curahan kasih sayang bersama orang-orang tercinta dalam berbagai aktifitas sederhana sekalipun, misalnya; saat makan, berkebun, bermain dengan anak-anak, membantu pasangan menyelesaikan tugas, merupakan sumber kedamaian dan keteduhan. Pengalaman menyenangkan selama beraktifitas dengan orang-orang tercinta akan menjadi inspirasi dan semangat baru yang meringankan langkah-langkah kita dalam menjalani kehidupan ini. 

Jangan pula membiarkan stres atau depresi menggangu kesehatan dan ketentraman hidup kita. Hal itu akan menjadikan kehidupan kita serasa berat dan sulit. Oleh sebab itu, luangkanlah waktu untuk beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa atau bermeditasi untuk introspeksi diri atau mengevaluasi langkah-langkah yang sudah kita lakukan. Kekuatan spiritual merupakan sumber kedamaian dan kebahagiaan hakiki, sehingga kita mampu bersikap lebih tabah, sabar, tenang dan optimis dalam menjalani kehidupan dengan langkah-langkah yang lebih baik. 

Sebenarnya masih banyak langkah-langkah memudahkan kita menjalani kehidupan ini, yang secara garis besar menekankan pada keseimbangan kekuatan intelegensi, emosional dan spiritual serta keseimbangan pemenuhan kebutuhan materi, kesehatan, maupun hubungan sosial. Tetapi bila kita konsisten hanya dengan melaksanakan ke-9 langkah di atas, dipastikan kita dapat menjalani kehidupan ini dengan mudah. Lakukan saja tanpa menunda, dan rasakan dalam waktu relatif singkat kehidupan ini terasa jauh lebih mudah.

BAB III
PENUTUP

a.      Kesimpulan
1.      Hakikat kehidupan manusia adalah menuju kematian,suka tidak suka,mau tidak mau,manusia pasti akan mengalami yang namanya mati.
2.      Pada hakikatnya tujuan manusia dalam menjalankan kehidupannya mencapai perjumpaan kembali dengan Penciptanya.
3.      Untuk menemukan makna hidup yang baik, maka kita perlu merujuk ke rujukan yang dijamin kebenarannya yang tiada lain adalah Al Quran yang merupakan firman Allah Yang Menghidupkan semua manusia. Tentu saja, Allah swt. Yang paling mengetahui tentang hidup kita termasuk makna hidup kita.
4.      Jika hidup itu adalah ibadah, maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah.
5.      Rasa syukur terhadap Tuhan yang maha esa adalah sumber aura positif yang akan tercermin dalam sikap dan kalimat-kalimat kita.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, zainal. 2007. Filsafat Manusia, Memahami Manusia Dengan Filsafat. Bandung :PT. Remaja Rosdakarya Offset

Kattasoff, O Louis. 2002. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya

Latif, Juraid Abdul. 2006. Manusia, Filsafat Dan Sejarah. Jakarta : Sinar Grafika Offset

0 komentar:

Posting Komentar