BAB II
PEMBAHASAN
Hakikat kehidupan manusia adalah menuju kematian,suka
tidak suka,mau tidak mau,manusia pasti akan mengalami yang namanya mati.
Sesungguhnya kita datang kedunia ini bukanlah atas kehendak kita,manusia datang
kedunia,bukanlah atas kehendak manusia itu sendiri,tetapi manusia datang
kedunia atas kehendak Allah Swt. Kattasoff (2002:281). Oleh karena itu, dalam
menjalani kehidupan, manusia tidak boleh menyia-nyiakan masa hidupnya untuk
berbuat kebajikan.
Pada hakikatnya tujuan manusia dalam menjalankan
kehidupannya mencapai perjumpaan kembali dengan Penciptanya. Perjumpaan kembali
tersebut seperti kembalinya air hujan kelaut. Kembalinya manusia sesuai dengan
asalnya sebagaimana dalam dimensi manusia yang berasal dari Pencipta maka ia
kembali kepada Tuhan sesuai dengan bentuknya misalkan dalam bentuk imateri maka
kembali kepada pencinta dalam bentuk imateri. sedangkan unsur materi yang
berada dalam diri manusia akan kembali kepada materi yang membentuk jasad
manusia.
Adapun tujuan hidup manusia dijelaskan dalam:
1.QS. Adzdzariyat :56
Yang artinya:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku”
Beribadah (worship) kepada ALLAH diartikan menyembah(shalat)
kepada ALLAH, berpuasa, naik haji, berbuat kebaikan-kebaikan dll.Kalau sudah
menjalankan rukun islam ini(ritual), maka mereka sudah merasa beragama dengan
benar.
Sesungguhnya bukanlah demikian menurut ALLAH.
Penjelasan seperti diatas itu belumlah sempurna, sehingga hasilnya pun juga
tidak sempurna. Seperti kita lihat masarakat islam sekarang ini yang masih
terbelakang.
Beribadah kepada ALLAH bukanlah menyembah ALLAH saja,
bukan menjalankan rukun islam yang lima saja, dan berbuat kebajikan saja,
tetapi maknanya jauh dari itu.
Kalau diartikan seperti diatas ini,maka kita lihat
hasilnya adalah masarakat yang tidak produktif alias miskin.Sangat menyedihkan
bukan? Beribadah kepada ALLAH SWT artinya mengabdi atau bekerja untuk ALLAH
dengan sungguh-sungguh.
ALLAH adalah Raja di Raja di bumi dan dilangit ini.
Sebagai hamba2 atau pekerja2 (kariawan2) ALLAH,maka manusia seharusnya patuh
dan taat mengikuti semua peraturan-peraturan ALLAH bagaimana cara hidup dan
bagaimana cara berkerja di dunia ini.
Semua peraturan-peraturan ALLAH itu tertulis dalam
kitab-kitab sucinya; Taurat,injil dan AL Quran. Al Quran adalah buku pedoman
hidup manusia yang terakir, dan sempurna.
Kita sudahtahu apa tujuan hidup kita yaitu mengabdi
atau bekerja untuk ALLAH.
Menurut Prof Muchsin An Syadeli, Asbabun Nuzul surat
Adz-Dzâriyât ayat 56 tersebut di atas berkaitan dengan kewajiban manusia
sebagai hamba Allah untuk selalu beribadah kepada-Nya sesuai dengan
kemampuannya.
Jadi, diciptakannya manusia di dunia ini adalah
sebagai hamba Allah yang bertugas untuk senantiasa beribadah kepada-Nya.
Sebagai hamba Allah, manusia diwajibkan beribadah
kepada penciptanya, dalam arti selalu tunduk dan taat perintah-Nya guna
mengesakan dan mengenal-Nya sesuai dengan petunjuk yang telah diberikannya.
Syekh Muhammad Abduh menginterpretasikan kata liya’budûn
dalam surat Adz-Dzâriyât ayat 56 di atas sebagai rasa ketaatan dengan penuh
kemerdekaan, dan setiap ungkapan yang menggambarkan makna secara sempurna.
Selanjutnya Abduh menegaskan bahwa ibadah pada hakikatnya adalah sikap tunduk
semata-mata untuk mengagungkan Dzat yang
disembahnya, tanpa mengetahui dari mana sumbernya dan kepercayaan terhadap
kekuasaan yang terdapat di dalamnya tidak dapat dijangkau oleh pemahaman dan
hakikatnya. Pengertian di atas menunjukkan bahwa ibadah bukan berarti seseorang
yang sangat rindu ingin mengagungkan dan mematuhi kekasihnya, sehingga
kemauan dirinya menyatu
dengan kehendaknya.
Sedangkan Abul A’la Al-Maududi menyatakati bahwa
ibadah dari akar kata ‘aabd yang artinya pelayan dan budak. Jadi, hakikat
ibadah adalah penghambaan dan perbudakan, sedangkan dalam arti terminologinya
adalah usaha mengikuti hukum-hukum dan aturan-aturan Allah dalam menjalankan
kehidupan yang sesuai dengan perintah-perintah-Nya dari mulai akil
baligh sampai meninggal dunia. Indikasi ibadah adalah kesetiaan,
kepatuhan, dan penghormatan, serta penghargaan kepada Allah Swt yang dilakukan
tanpa adanya batasan waktu serta bentuk khas tertentu.
Ibadah mempunyai dua pengertian, yaitu pengertian
khusus dan pengertian umum. Dalam pengertian khusus, ibadah adalah melaksanakan
peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara hamba dan Tuhannya yang
tatacaranya telah diatur secara terperinci di dalam AI-Qur’an dan As-Sunnah,
sedangkan ibadah dalam arti umum adalah aktivitas yang titik tolaknya ikhlas
dan ditujukan untuk mencapai ridla Allah berupa amal shaleh.
Dalam prakteknya, ibadah dapat digolongkan ke dalam ibadah person,
ibadah antarperson, dan ibadah social. Ibadah
personmaksudnya adalah pelaksanaan suatu aktivitas yang tidak memerlukan
keterlibatan orang lain, melainkan semata-mata bergantung pada kesediaan
pihak yang bersangkutan sebagai hamba Allah yang otonomi. Beberapa hal yang
masuk dalam kategori ibadah person ini adalah amaliah keagamaan yang bersifat
ritual seperti shalat, puasa, dan sebagainya.
Sedangkan ibadah antarperson maksudnya adalah amaliah
yang pelaksanaannya bergantung pada prakarsa pihak yang bersangkutan selaku
hamba Allah secara otonomi, tetapi dalam prakarsa pihak lain sebagai
hamba Allah yang juga otonomi. lbadah kategori ini harus mengikuti aturan
subjektif yang berdimensi person juga aturan objektif yang
berdimensi sosial, misalnya pernikahan yang hanya terdapat prakarsa bebas dari
pihak laki-laki secara mutlak, tetapi tanpa prakarsa yang sama dari pihak
mempelai wanita tidaklah dapat dilaksanakan.
Adapun ibadah sosial maksudnya adalah kegiatan
interaktif antar masing-masing individu dengan pihak lain yang dibangun dengan
kesadaran diri sebagai hamba Allah. Bentuk ibadah sosial ini diantaranya adalah
hubungan ekonomi, politik, sosial, budaya, keamanan, dan sebagainya, baik
berlevel regional, nasional maupun internasional.
Jadi, tujuan hidup manusia di dunia. ini adalah untuk
beribadah kepada Allah Swt dalam berbagai aspeknya. Ibadah dalam artian
menghambakan dirinya kepada peraturan-peraturan yang dibuat oleh Allah Swt
untuk kepentingan manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
3.QS. Albaqoroh : 207
”Dan di
antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan
Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”.
Secara redaksionalpun, maksud dari ayat ini pun jelas,
bahwa manusia patut menghambakan dirinya kepada Alloh, untuk mencari keridhaan-Nya.
4.QS. Albaqoroh:209
“Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah)
sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, Maka ketahuilah, bahwasanya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Ayat ini dengan jelas, bagai mana alloh telah
menunjukkan bahwa barang siapa yang berusaha bangkit dengan bertaubat dari
ketergelinciiaran, maka ia akan mendapat rahmat Alloh, seperti Nabi Adam yang
pernah mengalami hal ini.
A.Hidup Yang Baik/Utama
Untuk menemukan makna hidup yang baik, maka kita perlu
merujuk ke rujukan yang dijamin kebenarannya yang tiada lain adalah Al Quran
yang merupakan firman Allah Yang Menghidupkan semua manusia. Tentu saja, Allah
swt. Yang paling mengetahui tentang hidup kita termasuk makna hidup kita.
Bolehkan kita mencari makna hidup dibawah bimbingan
motivator? Tentu saja boleh, jika motivator tersebut merujuk pula kepada Al
Quran dan hadits. Jika rujukannya bukan Al Quran dan Hadits, maka kita perlu
memikirkannya lagi.
Adakah kebenaran universal? Ya, tentu saja. Kebenaran
universal itu Al Quran sendiri. Hanya saja, ada orang-orang yang tidak mau
mengikuti kebenaran Al Quran sehingga membuat “kebenaran baru” yang mereka
terima. Ini masalah iman, perbedaan antara orang yang beriman dan tidak. Jika
Anda orang yang beriman, tentu Anda akan menerima dengan sepenuh hati bahwa Al
Quran adalah sumber kebenaran sejati, bukan yang lain.
Untuk itu, dalam mencari makna hidup, kita harus
bertanya: “apa itu hidup menurut Al Quran?”. Silahkan baca dan gali Al Quran.
Silahkan meminta bimbingan ulama yang memahami tafsir Al Quran. Silahkan baca
tafsir-tafsir Al Quran yang ditulis oleh ulama terpercaya.
Lalu Apa Makna Hidup Menurut Al Quran?
Sekali lagi, Anda bisa mendalami Al Quran untuk
menemukan makna hidup yang sebenarnya. Berikut adalah beberapa pemahaman inti
tentang makna hidup menurut Al Quran.
1.Hidup Adalah Ibadah.
Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah.
Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah.
Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, bukan
berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap
aspek kehidupan kita.
Allah berfirman dalam:
(QS Adz Dzaariyaat:56)
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
2. Hidup Adalah Ujian.
Allah berfirman dalam:
(QS Al Mulk:67)
”(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Allah akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai
berikut sesuai dengan QS Al Baqarah [2]:155-156 sbb,
“dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan,
dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa
innaa ilaihi raaji’uun”.”
3.Kehidupan di Akhirat Lebih Baik dibanding Kehidupan
di Dunia.
Allah berfirman dalam:
(QS Ali ‘Imran:3)
“ dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).“
Allah berfirman dalam :
(QS Adh Dhuha:93)
“Dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih
baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
4.Hidup Adalah Sementara.
Allah berfirman dalam:
(QS Al Mu’min:40)
“Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang
kekal”.
(QS Al Anbiyaa:21)
“Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu
dikembalikan.“
Agar Hidup Lebih Baik dan utama
Setelah Anda memahami makna hidup, maka langkah
selanjutnya ialah menyelaraskan hidup dengan makna hidup tersebut. Inilah yang
akan menjadikan hidup kita lebih bermakna. Jika kita salah memaknai hidup, maka
apa makna yang bisa kita dapatkan dari hidup ini?
Menyelaraskan hidup dengan makna hidup diatas
diantaranya dengan cara:
Jika hidup itu adalah ibadah, maka pastikan semua
aktivitas kita adalah ibadah. Caranya ialah pertama selalu meniatkan aktivitas
kita untuk ibadah serta memperbaharuinya setiap saat karena bisa berubah.
Kedua, pastikan apa yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan (ibadah mahdhah)
dan tidak dilarang oleh syariat (ghair mahdhah).
Jika hidup itu adalah ujian, maka tidak ada cara lain
menyelaraskan hidup kita, yaitu menjalani hidup dengan penuh kesabaran.
Jika kehidupan akhirat itu lebih baik, maka kita harus
memprioritaskan kehidupan akhirat. Bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia,
tetapi menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal menuju akhirat.
Jika hidup ini adalah sementara, maka perlu
kesungguhan (ihsan) dalam beramal. Tidak ada lagi santai, mengandai-ngandai,
panjangan angan-angan apalagi malas karena kita tidak hidup ini tidak
selamanya. Bergeraklah sekarang, bertindaklah sekarang, dan berlomba-lombalah
dalam kebaikan.
Seungguhnya, apa yang ada dalam Al Quran, tidak
diragukan kebenarannya, jika ada kesalahan itu datang dari kesalahan saya
pribadi. Mudah-mudahan usaha kita memahami makna hidup menjadikan hidup kita
lebih bermakna.
Berikut adalah kata-kata motivasi yang saya ambil dari
berbagai sumber:
1.
Hasil dari kerja adalah uang. Hasil dari uang adalah
lebih banyak uang. Hasil dari lebih banyak uang adalah kompetisi yang ganas,
dan hasil dari kompetisi yang ganas adalah dunia yang kita diami ini.
2.
Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya
seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai
ke puncak yang setinggi-tingginya, jika patah satu dari pada dua sayap itu,
maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.
3.
Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak
putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia
menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu.
4.
Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang
tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu
semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. - Mahatma
Gandhi -
5.
Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang. ~
Einstein ~
6.
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam
permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya
hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran
hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. ~ Khalifah ‘Ali ~
7.
Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan
tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung.
8.
Jangan menunda
pekerjaan sampai besok kalau bisa dikerjakan hari ini. (Inspiring word yang
sering disampaikan Pendiri YAPMA. Alm A. Cecep Asaad Lantara).
9.
Kemarin adalah
sejarah, besok adalah sebuah misteri dan hari ini adalah sebuah hadiah
(Inspiring word yang dikutip dari master Oogway - film Kung fu Panda)
10. Janganlah anda menjadi buih yang pecah apabila melanda
pantai, tetapi jadilah angin yang sanggup melahirkan gelombang
11. Anda tidak selalu dapat mengubah
orang lain, tetapi anda dapat mengubah bagaimana anda menanggapi mereka.
12. Kita tidak harus mengorbankan
harga diri agar disukai orang lain.
13. Kehidupan adalah berkah,
karenanya nikmatilah. Jangan menyesal masa lalu dan takut akan masa depan.
14. Peduli pada orang lain dimulai dengan peduli pada diri
sendiri.
15. Percaya diri adalah rahasia pertama sebuah kesuksesan
(Ralph Waldo Emerson)
16. Persahabatan itu seperti tangan dengan Mata. Saat
tangan terluka, Mata menangis. Saat Mata menangis, tangan menghapusnya..
17. Ukurlah kemampuan diri, karena makan berlebih akan
muntah, dan memikul melebihi kekuatan akan patah.
18. Diam lebih baik daripada berdebat dengan orang‐orang bodoh. -Abu ‘Ali bin Miskawa’ih-
19. Senyum adalah jarak yang terdekat antara dua manusia .
20. Kepemimpinan adalah mengerjakan sesuatu yang benar
ketika tidak ada orang yang melihat (George Van Valkenburg).
21. Hanya orang yang berada dalam kebenaranlah orang yang
bebas.
22. Tiada mungkin kemuliaan diraih dengan kesombongan. Kemuliaan
diraih justru dengan ketundukkan & kerendahan hati.
23. Kuasai rasa takut dan rebut peluang yang ada.
24. Setiap pengalaman pahit akan menghasilkan ketabahan
yang akan menutupi kelemahan kita.
25. Tantangan kepemimpinan adalah menjadi baik hati bukan
lemah, rendah hati bukan pemalu.
Dari 25 kalimat diatas saya paling menyukai dan
setuju dengan kalimat yang berada di nomer 12 tentunya juga melihat dari
situasi dan kondisi masalah tersebut, bagaimana dengan anda?
B.Cara Menjalani
Hidup Untuk Mendapatkan Tujuan Hidup Yang Baik
·
Jalani hidup ini dengan penuh harapan,
walau hidup tak selalu bahagia.
·
Berilah senyuman, walau hati tak lagi
mampu untuk bertahan.
·
Belajarlah memaafkan, walau dirimu sudah
sangat terluka.
·
Dalam hidup ini, kadang yang engkau
rencanakan berjalan tidak seperti apa yang kau harapkan.
·
Kehidupan mengajarkan bagaimana engkau
membuat semua kejadian menjadi kebaikan, bukan kesedihan.
·
Saat tekanan datang, katakan dlm hatimu,
“setelah ini, aku bisa lebih baik lagi.”
·
Setiap masalah dalam hidup ini semata-mata
untuk membentukmu menjadi lebih tangguh dan bijaksana.
·
Berani mati tidaklah luar biasa, namun
berani tetap hidup pada saat tidak memiliki apa-apa lagi, itu barulah luar
biasa!
·
Hidup itu indah, masih banyak lagi hal
luar biasa yang belum engkau temukan.
·
Jangan memandang rendah dan remeh orang
lain hanya karena ia tak lebih pintar, tak lebih kaya, tak lebih beruntung dan
tak mempunyai kedudukan seperti engkau.
·
Kadangkala di mata TUHAN, batubara yang
legam terlihat lebih berkilau dibanding dengan permata yang mahal.
·
Hidup cuma sekedar “mampir minum”.
Seperti pengembara di perjalanan panjang, ia akan berhenti sejenak untuk minum,
lalu melanjutkan kembali perjalanannya.
·
Hidup adalah sebuah proses waktu.
Pemilik kehidupan selalu silih berganti.
·
Gunakan waktu hidupmu dengan
sebaik-baiknya, karena tidak ada yang menjamin bahwa setiap orang bisa hidup
lebih lama lagi di dunia.
·
Selalulah bersyukur dengan semua apa
yang kita peroleh setiap harinya.
Kita
memang sering terjebak dengan bermacam kesibukan dan tak sempat menikmati
kehidupan ini atau menjadikannya lebih berarti. Sehingga hidup ini serasa
melelahkan. Untuk itu saya menulis sebuah buku yang membahas solusi mempermudah
kehidupan, berjudul Simplify Your Life With Zen. Tidak saya sangka, para
pembaca menyambut hangat kehadiran buku tersebut.
Kemudian
muncul banyak pertanyaan. Intinya mereka menanyakan apakah mungkin kita
menjalani kehidupan dengan mudah di jaman yang serba sulit ini? Jawabnya kita
sangat mungkin menjalani hidup dengan mudah, asalkan kita memahami dan mengerti
caranya.
Langkah
pertama untuk menjalani kehidupan dengan mudah adalah sesering mungkin
bersyukur kepada Tuhan YME atas segala karunia yang sedang kita nikmati saat
ini. Jangan selalu berkeluh-kesah tentang apa-apa yang tidak kita miliki.
Banyak bersyukur kepada Tuhan YME akan membantu kita mendapatkan optimisme dan
semangat untuk menjangkau impian yang belum berhasil kita wujudkan.
Rasa
syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah sumber aura positif yang akan
tercermin dalam sikap dan kalimat-kalimat kita. Aura positif tersebut merupakan
magnet yang akan menarik segala sesuatu yang positif pula. Sehingga hal itu
akan sangat mempengaruhi tingkat mudah dan tidaknya kita menjalani kehidupan
ini.
Langkah kedua yang dapat memudahkan kita dalam menjalani kehidupan ini adalah tidak memaksakan diri seperti orang lain. Berbesarlah hati menerima bagaimanapun kondisi kita dengan segala tanggung jawab yang harus kita jalankan. Itu bukan berarti kita tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik, melainkan agar kita lebih mudah memfokuskan diri hanya untuk menunaikan tanggung jawab sebaik mungkin agar dapat menuai hasil semaksimal mungkin.
Sementara itu, sebagai manusia yang tak lepas dari kesalahan dan kekurangan, dalam kehidupan sehari-hari sering pula terbersit pikiran negatif. Jika hal itu terjadi, segeralah mengenyahkan pikiran negatif yang terlintas di dalam benak kita, agar kita senantiasa melihat sisi positif atau manfaat dibalik kejadian atau situasi yang sedang kita hadapi. Karena pikiran negatif itu hanya akan membebani langkah kita dalam menjalani kehidupan ini.
Kemudian belajarlah untuk ikhlas melepaskan apa yang sudah pernah kita miliki, setelah kita puas berupaya maksimal. Hidup akan terasa lebih ringan jika kita menerima penurunan kondisi fisik akibat bertambahnya usia, penurunan omset bisnis akibat berbagai gejolak krisis, berkurangnya respon dari orang lain karena sudah memasuki masa pensiun, dan lain sebagainya. Hiduplah dalam realitas diri kita dengan lapang dada, dan jangan menganggapnya sebagai coban hidup yang berat. Dengan cara itu, hidup kita akan terasa lebih ringan dijalani.
Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang abadi, kecuali perubahan itu sendiri. Sehingga kita harus mempunyai kemauan untuk terus belajar banyak hal melalui berbagai cara, misalnya lewat internet, orang lain, seminar, buku dan lain sebagainya. Jika kita mempunyai ilmu atau wawasan yang lebih luas, maka sikap kita akan lebih terbuka dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan. Sehingga kita tak hanya mudah menjalani kehidupan, melainkan menjadikan segala sesuatu dalam kehidupan kita menjadi jauh lebih baik.
Faktor lain yang dapat meringankan langkah kita dalam menjalani kehidupan ini adalah memiliki hubungan sosial yang baik dan luas. Bahkan dikatakan bahwa dalam jaringan sosial yang baik dan luas tersimpan berbagai peluang yang menguntungkan dan memungkinkan kita untuk mewujudkan bermacam impian. Sehingga langkah lain yang harus kita tempuh agar lebih mudah menjalani kehidupan ini adalah menciptakan hubungan sosial yang baik dengan siapa pun dan tanpa tendensi apa pun.
Sementara itu, luangkan waktu untuk bersama dan memberikan perhatian kepada orang-orang tercinta. Curahan kasih sayang bersama orang-orang tercinta dalam berbagai aktifitas sederhana sekalipun, misalnya; saat makan, berkebun, bermain dengan anak-anak, membantu pasangan menyelesaikan tugas, merupakan sumber kedamaian dan keteduhan. Pengalaman menyenangkan selama beraktifitas dengan orang-orang tercinta akan menjadi inspirasi dan semangat baru yang meringankan langkah-langkah kita dalam menjalani kehidupan ini.
Jangan pula membiarkan stres atau depresi menggangu kesehatan dan ketentraman hidup kita. Hal itu akan menjadikan kehidupan kita serasa berat dan sulit. Oleh sebab itu, luangkanlah waktu untuk beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa atau bermeditasi untuk introspeksi diri atau mengevaluasi langkah-langkah yang sudah kita lakukan. Kekuatan spiritual merupakan sumber kedamaian dan kebahagiaan hakiki, sehingga kita mampu bersikap lebih tabah, sabar, tenang dan optimis dalam menjalani kehidupan dengan langkah-langkah yang lebih baik.
Sebenarnya masih banyak langkah-langkah memudahkan kita menjalani kehidupan ini, yang secara garis besar menekankan pada keseimbangan kekuatan intelegensi, emosional dan spiritual serta keseimbangan pemenuhan kebutuhan materi, kesehatan, maupun hubungan sosial. Tetapi bila kita konsisten hanya dengan melaksanakan ke-9 langkah di atas, dipastikan kita dapat menjalani kehidupan ini dengan mudah. Lakukan saja tanpa menunda, dan rasakan dalam waktu relatif singkat kehidupan ini terasa jauh lebih mudah.
Langkah kedua yang dapat memudahkan kita dalam menjalani kehidupan ini adalah tidak memaksakan diri seperti orang lain. Berbesarlah hati menerima bagaimanapun kondisi kita dengan segala tanggung jawab yang harus kita jalankan. Itu bukan berarti kita tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik, melainkan agar kita lebih mudah memfokuskan diri hanya untuk menunaikan tanggung jawab sebaik mungkin agar dapat menuai hasil semaksimal mungkin.
Sementara itu, sebagai manusia yang tak lepas dari kesalahan dan kekurangan, dalam kehidupan sehari-hari sering pula terbersit pikiran negatif. Jika hal itu terjadi, segeralah mengenyahkan pikiran negatif yang terlintas di dalam benak kita, agar kita senantiasa melihat sisi positif atau manfaat dibalik kejadian atau situasi yang sedang kita hadapi. Karena pikiran negatif itu hanya akan membebani langkah kita dalam menjalani kehidupan ini.
Kemudian belajarlah untuk ikhlas melepaskan apa yang sudah pernah kita miliki, setelah kita puas berupaya maksimal. Hidup akan terasa lebih ringan jika kita menerima penurunan kondisi fisik akibat bertambahnya usia, penurunan omset bisnis akibat berbagai gejolak krisis, berkurangnya respon dari orang lain karena sudah memasuki masa pensiun, dan lain sebagainya. Hiduplah dalam realitas diri kita dengan lapang dada, dan jangan menganggapnya sebagai coban hidup yang berat. Dengan cara itu, hidup kita akan terasa lebih ringan dijalani.
Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang abadi, kecuali perubahan itu sendiri. Sehingga kita harus mempunyai kemauan untuk terus belajar banyak hal melalui berbagai cara, misalnya lewat internet, orang lain, seminar, buku dan lain sebagainya. Jika kita mempunyai ilmu atau wawasan yang lebih luas, maka sikap kita akan lebih terbuka dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan. Sehingga kita tak hanya mudah menjalani kehidupan, melainkan menjadikan segala sesuatu dalam kehidupan kita menjadi jauh lebih baik.
Faktor lain yang dapat meringankan langkah kita dalam menjalani kehidupan ini adalah memiliki hubungan sosial yang baik dan luas. Bahkan dikatakan bahwa dalam jaringan sosial yang baik dan luas tersimpan berbagai peluang yang menguntungkan dan memungkinkan kita untuk mewujudkan bermacam impian. Sehingga langkah lain yang harus kita tempuh agar lebih mudah menjalani kehidupan ini adalah menciptakan hubungan sosial yang baik dengan siapa pun dan tanpa tendensi apa pun.
Sementara itu, luangkan waktu untuk bersama dan memberikan perhatian kepada orang-orang tercinta. Curahan kasih sayang bersama orang-orang tercinta dalam berbagai aktifitas sederhana sekalipun, misalnya; saat makan, berkebun, bermain dengan anak-anak, membantu pasangan menyelesaikan tugas, merupakan sumber kedamaian dan keteduhan. Pengalaman menyenangkan selama beraktifitas dengan orang-orang tercinta akan menjadi inspirasi dan semangat baru yang meringankan langkah-langkah kita dalam menjalani kehidupan ini.
Jangan pula membiarkan stres atau depresi menggangu kesehatan dan ketentraman hidup kita. Hal itu akan menjadikan kehidupan kita serasa berat dan sulit. Oleh sebab itu, luangkanlah waktu untuk beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa atau bermeditasi untuk introspeksi diri atau mengevaluasi langkah-langkah yang sudah kita lakukan. Kekuatan spiritual merupakan sumber kedamaian dan kebahagiaan hakiki, sehingga kita mampu bersikap lebih tabah, sabar, tenang dan optimis dalam menjalani kehidupan dengan langkah-langkah yang lebih baik.
Sebenarnya masih banyak langkah-langkah memudahkan kita menjalani kehidupan ini, yang secara garis besar menekankan pada keseimbangan kekuatan intelegensi, emosional dan spiritual serta keseimbangan pemenuhan kebutuhan materi, kesehatan, maupun hubungan sosial. Tetapi bila kita konsisten hanya dengan melaksanakan ke-9 langkah di atas, dipastikan kita dapat menjalani kehidupan ini dengan mudah. Lakukan saja tanpa menunda, dan rasakan dalam waktu relatif singkat kehidupan ini terasa jauh lebih mudah.
BAB
III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
1.
Hakikat
kehidupan manusia adalah menuju kematian,suka tidak suka,mau tidak mau,manusia
pasti akan mengalami yang namanya mati.
2.
Pada hakikatnya
tujuan manusia dalam menjalankan kehidupannya mencapai perjumpaan kembali
dengan Penciptanya.
3.
Untuk menemukan
makna hidup yang baik, maka kita perlu merujuk ke rujukan yang dijamin
kebenarannya yang tiada lain adalah Al Quran yang merupakan firman Allah Yang
Menghidupkan semua manusia. Tentu saja, Allah swt. Yang paling mengetahui
tentang hidup kita termasuk makna hidup kita.
4.
Jika hidup itu
adalah ibadah, maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah.
5. Rasa
syukur terhadap Tuhan yang maha esa adalah sumber aura positif yang akan
tercermin dalam sikap dan kalimat-kalimat kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Abidin, zainal. 2007. Filsafat Manusia,
Memahami Manusia Dengan Filsafat. Bandung :PT. Remaja Rosdakarya Offset
Kattasoff, O Louis. 2002. Pengantar Filsafat.
Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya
Latif, Juraid Abdul. 2006. Manusia, Filsafat Dan
Sejarah. Jakarta : Sinar Grafika Offset